Rabu, 21 Maret 2012

Maarif Jombang Akan Segera Punya Kantor Sendiri

NU Jombang Online,
Sebentar lagi LP Maarif Jombang akan memiliki kantor sendiri. Hal ini setelah pada hari ini, Selasa (20/03), dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor LP Maarif Jombang oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertran), Drs. H. Muhaimin Iskandar di cluster Palem Indah, Plosogeneng Jombang.

Acara yang dikemas secara sederhana tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, DR. KH Isrofil Amar, Katib Syuriah PCNU Jombang KH. Wazir Ali serta Ketua DPW PKB Jatim, H. Halim Iskandar, serta seluruh pengurus MWC Maarif se Jombang dan kepala-kepala Madrasah dibawaha naungan Maarif.

Dalam sambutannya ketua LP Maarif NU Jombang, H. Salmanudin, S.Ag mengatakan jika selama ini, sejak berdiri LP Maarif NU Jombang masih belum memiliki kantor secara tetap. “Maarif Jombang selama ini kantornya bertempat di rumah ketua LP Maarif, kalau tidak di rumah salah satu pengurus”, katanya.

“Karena itu, maka untuk kepengurusan LP Maarif periode ini, kami bertekad memiliki kantor tersendiri. Saya tidak mau rumah saya dijadikan kantor, karena nanti mengganggu hubungan saya dengan umi-nya (istri, pen)”, sambungnya, yang disambut ger-geran undangan yang hadir.

Adapun Muhaimin Iskandar dalam sambutannya mengatakan tentang posisi pentingnya pendidikan yang dilakukan oleh kalangan Nahdlatul Ulama, baik pendidikan yang ada di Pondok Pesantren maupun pendidikan yang ada di madrasah-madrasah.

Lebih lanjut, menteri yang akrab disapa Cak Imin tersebut, mengatakan “Saya ini dulu belajar MIMM atau Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Maarif, kemudian melanjutkan ke MTs dan MA yang keduanya di Denanyar. Dan karena masih kurang saya belajar ke Jogja”.

“Kenyataannya lulusan sekolah yang ada di pondok pesantren atau yang dikelola oleh orang-orang NU bisa juga sama bahkan lebih dengan lulusan sekolah yang lain”, lanjutnya. (mus) NU Jombang Online PCNU Jombang

RSNU Jombang Diresmikan, Dinkes Diharap Membantu

NU Jombang Online, 
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang atau Jawa Timur diharapkan bisa membantu sepenuhnya RSNU Jombang sebagai salah satu badan pelayanan yang memberikan kontribusi dalam pembangunan bidang kesehatan.

Demikian salah satu poin sambutan Dr. dr. H.Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS, M.Kes yang mewakili Menteri Kesehatan dalam Peresmian Dan Pembukaan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Jombang, Sabtu (10/03). 

Lebih lanjut dia mengatakan “Hendaknya RSNU Jombang nanti bisa memanfaatkan dana kesehatan yang ada, misalnya Jamkesmas, Jampersal dan lainnya”. Menurut Selamet, undang-undang yang mengatur tentang jaminan sosial sudah disahkan, dan nanti setelah Badan Pelaksana Jaminan Sosial, maka mulai 1 Januari 2014, seluruh rakyat Indonesia dikover asuransi. 

Hadir dalam acara peresmian dan pembukaan tersebut Gubernur Jawa Timur, DR. Soekarwo, yang berkenan menandatangani prasasti dan melakukan pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya ruah sakit hasil gotong royong warga NU tersebut (mus)

63 Persen Saham RSNU Jombang Milik Organisasi NU

NU Jombang Online, 
Silaturahim pemegang saham RSNU Jombang pada hari ini, Jumat (09/03), dilaksanakan di halaman RSNU Jombang, Ceweng, Diwek Jombang. Acara yang dihelat sejak pukul 08.30 wib tersebut dihadiri sekitar 1700-an orang terdaftar sebagai pemegang saham. 

Juga tampak hadir ditengah acara tersebut, Sekretaris PWNU Jatim KH Mashudi Mukhtar, Rais Syuriah PCNU Jombang KH Abdul Nashir Fattah, Direktur RSNU Dr. H. Bambang D. Hayunanto, Sp.KK serta dari jajaran PCNU Jombang dan RSNU Jombang. 

Dalam kesempatan tersebut, wakil dari Komisaris PT RSNU Jombang, Drs. KH Abdul Halim Iskandar menjelaskan tentang komposisi saham yang ada di PT RSNU Jombang. Pria yang akrab disapa Gus Halim ini menjelaskan, “sekitar 63 persen saham PT RSNU saat ini dimiliki oleh organisasi Nahdlatul Ulama, dan sisanya 37 persen dimiliki oleh warga Nahdlatul Ulama”. 

Sedangkan KH Mashudi Mukhtar menyatakan bahwa, pendirian RSNU Jombang merupakan salah satu fungsi NU sebagai organisasi harokah (gerakan). “Karena dengan mendirikan rumah sakit, berarti NU telah bergerak untuk turut memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (mus)

Rapat Pemegang Saham Dan Pembukaan RSNU

NU Jombang Online, 
Perseroan Terbatas (Pt) RSNU Jombang akan melakukan Rapat Pemegang Saham untuk pertama kalinya pada Jumat (09/03), bertempat di RSNU Jombang. 

Dalam rapat kali ini semua pemegang saham, yang berjumlah sekitar 1650 orang, akan diundang. Sampai berita ini diturunkan, semua surat undangan dari Pt. RSNU untuk pemegang saham sudah didistribusikan melalui MWC NU di setiap kecamatan. Karena itu, panitia berharap jika masih ada yang belum menerima disilahkan untuk menanyakan ke pengurus MWC di wilayahnya. 

Setelah Pt. RSNU mengadakan rapat pemegang saham, selanjutnya pada Sabtu (10/03) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang akan mengadakan kegiatan “Peresmian Dan Pembukaan”. Dalam kegiatan “Peresmian Dan Pembukaan”, PCNU mengundang sekitar 1500 orang. Undangan disebar kepada pengurus ranting NU se-Jombang, MWC NU se-Jombang, PCNU se Jatim, PWNU Jatim, PBNU, tokoh masyarakat dan masyayikh, serta gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan RI. (mus)

Lagi Distribusi Lazisnu Untuk 3 Kelompok

NU Jombang Online, 
Dalam seminggu ini, Lazisnu Jombang memberikan bantuan modal usaha bagi 3 kelompok masyarakat lagi. Tiga kelompok masyarakat tersebut antara lain Koperasi Sidomulyo Proko Barangkal Bandar Kedungmulyo, Leppast Kalibening Mojoagung dan Koperasi Wika Katemas Kudu. 

Untuk koperasi (lebih tepatnya pra-koperasi) Wika Katemas telah diserahkan pada Minggu (26/02) kemarin. Penyerahan dilakukan salah satu pengurus Lazisnu Jombang. Sebagaimana dalam kegiatan distribusi sebelumnya, penyerahan dana dari Lazisnu Jombang selalu bersamaan dengan pertemuan kelompok. 

Penyarahan yang dilakukan di Katemas di lakukan di salah satu rumah pengurus koperasi Wika, Aris. Penyerahan tersebut dihadiri tidak kurang dari separuh anggota koperasi Wika yang berjumlah 150 orang. Keberadaan koperasi Wika di desa Katemas sungguh sangat membantu anggota dalam penyediaan modal. 

Desa yang menjadi sentra industri kecil tikar pandan dan berada di wilayah utara kabupaten Jombang ini, dari sisi kesuburan tanah tidak lebih baik dari wilayah lain yang ada di sisi utara Jombang. Karena itu secara ekonomi juga tidak lebih baik dari wilayah utara Jombang. Hasil utama selain pandan yang diolah menjadi tikar, jika pada musim kemarau adalah tembakau.

Sedangkan untuk kelompok koperasi Sidomulyo Proko Brangkal Bandar Kedungmulyo, penyerahan akan dilakukan pada Rabu (29/02), dilanjutkan penyerahan untuk kelompok Leppast Kalibening yang akan dilakukan pada Minggu (04/03). –mus-

Kegiatan Visitasi PCNU ke MWC-MWC

NU Jombang Online, 
Sejak Sabtu (25/02) sampai Rabu (2902), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang mengadakan kegiatan visitasi (kunjungan) ke pengurus-pengurus MWC. Kegiatan kunjungan ini dimaksudkan untuk melakukan silaturrahmi PCNU ke pengurus MWC, serta untuk melakukan identifikasi profil organisasi NU di Jombang. 

Dalam kegiatan kunjungan ini, PCNU Jombang mendata seluruh anggota, aset dan program yang ada di MWC-MWC se-Jombang. Kegiatan kunjungan yang merupakan kegiatan tahunan ini, juga digunakan sebagai salah satu persiapan menjelang Konferensi Cabang NU Jombang yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2012. 

Disamping itu juga digunakan sebagai ajang melakukan sosialisasi keberadaan RSNU yang akan dibuka dalam waktu dekat. Dalam melakukan kunjungan, seluruh Pengurus Cabang NU Jombang dibagi menjadi empat kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. (mus)

LAZISNU Membantu Menghapus Rentenir

NU Jombang Online, 
Bertempat di sebuah rumah yang berada tepat di samping musholla di dusun Wonosari Jatirejo Diwek Jombang, pada petang habis Maghrib, Senin (20/02), sekitar 25 orang perempuan berkumpul. 

Meskipun hujan lebat mengguyur dusun tersebut sepanjang sore dan terlihat air yang datang dari hamparan sawah yang mengepung dusun meluber ke mana-mana, namun para perempuan yang berkumpul agak berdesakan tersebut masih terlihat bersemangat mengikuti pertemuan. 

Mereka para perempuan yang memiliki latar belakang buruh tani, guru swasta di desa tersebut, wlijo (penjual keliling) dan ibu rumah tangga adalah anggota pra-koperasi Assyafi’iyah. Sebuah organisasi ekonomi yang digagas dan didirikan sejak setahun yang lalu. 

Untuk menjalankan fungsi pra-koperasi, yang tidak hanya melulu persoalan ekonomi, mereka secara rutin mengadakan pertemuan setiap bulan. Gagasan pendirian koperasi di dusun yang berada tepat di sebelah barat Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Paculgowang Jatirejo Diwek, dan sekitar 2 Km dari Pesantren Tebuireng tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya anggota masyarakat di dusun tersebut yang terjerat oleh praktek rentenir. Serta sulitnya mengakses modal dari lembaga-lembaga keuangan yang ada di wilayah tersebut. 

Seperti halnya yang disampaikan oleh Kasiyatun, buruh tani, salah satu anggota koperasi Assyafi’iyah, bahwa dia merasa dipersulit jika mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan yang ada di wilayahnya. “Ewet sanget syaratipun pak…macem-macem syarat ingkang dipun suwun. Tiyang kados kulo mboten saget menawi mekaten…” (Sangat sulit syaratnya pak… macam-macam syarat yang diminta. Orang seperti saya tidak bisa kalau seperti itu), kata Kasitaun menjelaskan tentang sulitnya mengakses kredit. 

Menurut penjelasan ketua pra-koperasi tersebut, Imroatus Zakiyah, koperasi Assafi’iyah didirikan juga untuk membangun keguyuban diantara warga masyarakat yang memiliki latar belakang paham Ahlussunah Wal Jamaah. “Karena dengan adanya koperasi ini, kita warga dusun Wonosari bisa saling membantu untuk meningkatkan kesejahteraan kita” tambahnya dengan penuh semangat. 

Yang lebih penting, menurut Sadat Mahiri, tokoh pemuda penggerak yang ada dusun Wonosari, adanya koperasi Assfiiyah ini adalah untuk melawan dan menghapus praktek-praktek rentenir yang saat ini terjadi. “Meskipun dusun kami berada di lingkungan santri, tetapi praktek rentenir yang diharamkan oleh agama marak terjadi. Dosa bagi kita jika tidak ada upaya untuk memberantasnya” tegas Sadat. Yang dilakukan oleh ibu-ibu ini bukanlah program yang muluk dan melangit seperti halnya program-program yang dibuat dan dijalankan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga besar. 

Mereka hanya ingin agar kebutuhan dasar mereka bisa terpenuhi. Namun jika dianalisis lebih jauh, apa yang mereka lakukan adalah sebagai upaya membangun keadilan dibidang ekonomi. Karena itu, yang mereka lakukan bukanlah sesuatu yang sederhana, tetapi memiliki nilai yang cukup tinggi. 

Petang itu merupakan hari yang agak sedikit istimewa bagi mereka. Karena mereka akan mendapatkan bantuan tambahan modal dari LAZISNU Jombang. Meskipun tambahan modal yang disampaikan oleh LAZSINU Jombang hanya 3 juta rupiah, tetapi sangat berarti bagi pra-koperasi yang masih memberikan pinjaman paling besar dua ratus ribu untuk setiap anggota tersebut. (mus)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger