Senin, 17 Juni 2013

Pengurus RMI NU Jombang Dilantik

NU Jombang Online, 

Jajaran kepengurusan Robithoh Maahid Indonesia Nahdlatul Ulama (RMI NU) untuk periode 2013-2014 pada Senin (10/06) kemarin secara resmi dilantik oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang. 

RMI NU adalah salah satu perangkat departemen PCNU Jombang yang mengurus keberadaan Pondok Pesantren. Pelantikan yang diadakan di Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Paculgowang Diwek tersebut dihadiri oleh sekitar 100-an undangan dari jajaran PCNU Jombang, Lembaga/Lajnah NU Jombang, dan dari pondok-pondok pesantren di Jombang. 

Dari Jajaran PCNU Jombang, tampak Wakil Rais Syuriah, KH Wazir Ali dan KH Abdussalam Sochieb, serta dari jajaran Tanfidziyah, tampak ketua Tanfidziyah dan sekretaris umum. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh pengasuh PP Tarbiyatun Nasyi’in, KH Abd. Azis Mansyur. 

Pelantikannya sendiri dipimpin oleh KH Wazir Ali yang mewakili jajaran PCNU Jombang, sedangkan yang memebrikan sambutan atas nama PCNU adalah ketua Tanfidziyah, KH Isrofil Amar. Dalam sambutannya Kiyai Isrofil menyampaikan bahwa, dalam sebuah kepengurusan yang terpenting adalah selalu menjaga persatuan diantara pengurus. Karena tanpa ada persatuan, maka kepengurusan tidak akan berjalan efektif. “Kepengurusan akan berjalan tidak baik, jika masing-masing pengurus memiliki kebijakan sendiri-sendiri”. 

Sedangkan, KH A Azis Mansyur dalam mauidloh-nya menyampaikan tentang tantangan RMI atau NU dalam menghadapi orang-orang sesama Islam dari kelompok lain yang suka mengkufur-kufurkan akidah dan amaliah Nahdliyin. “Kelompok-kelompok yang selalu melakukan itu misalnya, Salafi/Wahabi dan yang baru-baru ini, MTA”, kata Kiyai Azis. 

Lebih lanjut, Kiyai Azis mengatakan, “Kita arus bisa memberi penjelasan kepada warga Nahdliyin tentang, Ma huwa MTA? Wa ma adrokama MTA? Ma huwa Wahabi? Wa ma adrokama Wahabi? secara baik, agar mereka bisa mengerti”. “Serta yang paling penting, kita haris menghadapi mereka dengan lemah lembut. Kita sering dipancing-pancing, jika kita mengamuk dengan menggunakan otot, maka selanjutnya, kita yang akan disalahkan”, pungkas Kiyai Azis. (mus)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger