Senin, 14 Maret 2011

Bantuan Modal Usaha Yang Mengubah Hidup

Annahdlah NU Jombang,
Pagi-pagi sekali sebelum adzan Shubuh berkumandang, pria paruh baya itu sudah bergulat dengan rendaman kedelai semalam untuk dipisahkan antara biji dan kulit ari, sementara sang istri sibuk mengiris-iris bahan jadi hasil olahan kemarin yang sauha jadi. Bertepatan adzan shubuh berkumandang, suami istri itu pergi jama’ah sholat shubuh di masjid dekat rumahnya. Sepulang dari masjid dengan bergegas pria tersebut menuju sepeda motor warisan dari mertuanya. Sejurus kemudian, tepat jam 5 pagi, dia sudah membelah dinginnya pagi dan, pulang kembali ke rumah ketika mentari sudah mulai merangkak tinggi, jam 8 pagi.

Itulah rutinitas Muchid Murtadlo (45) dan istrinya dalam menjalankan usaha memproduksi tempe sekaligus memasarkannya sendiri. Kegiatan usaha ini, dia jalankan setelah mendapatkan dana bantuan modal usaha dari LAZIS-NU sejak akhir tahun kemarin. Sebelumnya Muchid adalah penarik becak yang setiap harinya tidak memiliki pendapatan yang pasti.

Warga dusun Dempok, desa Sidomulyo, kecamatan Megaluh tersebut sebelumnya sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan rekreasi keluarga, untuk makan sehari-hari saja kesulitan. “Sebelum ada bantuan (dana modal LAZIS-NU, red), untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga kami sangat kesulitan” kata Muchid mengenang masa lalunya. “Meskipun begitu, waktu itu saya masih berusaha untuk bisa menyekolahkan anak. Karena bagi saya sekolah adalah harus” sambungnya dengan penuh semangat.

Muchid yang memiliki semangat yang tinggi dalam berusaha ini, bisa merasakan manfaat bantuan dana modal LAZIS-NU Jombang. Karena dengan bantuan dana modal tersebut, Muchid bisa membuka usaha dan menaikkan pendapatan keluarga setiap bulan. Bahkan saat ini, Muchid bisa menyisihkan laba bersih paling tidak 30 ribu rupiah atau paling tinggi 40 ribu rupiah setiap hari. “Dulu, jangankan untuk menabung, untuk beli makan saja kesulitan” katanya. Dari pendapatannya tersebut, Muchid masih bisa memberikan infaq ke LAZIS-NU Jombang sebesar 75 ribu rupiah setiap bulan. “Karena bantuan yang diberikan LAZIS sangat bermanfaat bagi kami sekeluarga, maka saya dengan sukarela memberikan infaq ke LAZIS, agar selanjutnya bisa diberikan kepada yang lain. Ini untuk simpanan akhirat saya” katanya dengan bangga. Bahkan sekarang, untuk memberikan uang saku sekolah kepada anak-anaknya Muchid dan istri tidak merasa kesulitan lagi.

Inilah sekilas tentang manfaat dan peran LAZIS-NU Jombang terhadap masyarakat kecil. LAZIS-NU Jombang, saat ini tidak hanya memberikan bantuan dana modal ke Muchid. Selain Muchid, masih ada puluhan mustahiq yang saat ini dibantu permodalan oleh LAZIS-NU Jombang, terutama masyarakat yang telah menjalankan usaha tetapi tidak berkembang karena kekuarangan modal. “LAZIS-NU Jombang tidak muluk-muluk dalam bekerja, asal bisa bermanfaat bagi orang kecil terutama yang memenuhi kriteria 8 ashnaf” kata Drs. H. Anshori Anwar, ketua LAZIS-NU Jombang ketika bertatap muka dengan penerima manfaat LAZIS-NU Jombang. Dia juga menghimbau kepada orang punya yang dermawan untuk bisa menyalurkan dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh melalui LAZIS-NU Jombang, karena pengelolaannya sudah terbukti amanah dan memberi manfaat pada orang kecil. “Pak Muchid saja bisa memberikan Infaq ke LAZIS secara rutin, masak para dermawan yang bergelimang harta tidak bisa” tantangnya. Selanjutnya, Anshori menyatakan “Saya berharap LAZIS-NU Jombang bisa memberi harapan kepada Muchid-muchid lain untuk melakukan perubahan hidup yang lebih baik”. (mus)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger