Senin, 14 Maret 2011

Sebagai Salah Satu Bekal Berdakwah

Pada tanggal 15 Maret 2009, bertempat di Masjid Baitussholihin, LAZIS-NU Jombang melakukan penyaluran dana zakat, infaq dan sodaqoh. Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan kegiatan rutin yang diselenggarakan di masjid tersebut yang berupa istioghosah dan pengajian. Kegiatan istighosah dan pengajian rutin ini dipimpin oleh KH. Abdul Jalal, seorang kiyai yang cukup kharismatik di wilayahj tersebut.

Rombongan LAZIS-NU datang dilokasi setelah habis maghrib, sekitar pukul 18.30, ketika KH. Abd. Jalal memimpin istighosah Jama’ah yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, berjumlah sekitar 100-an orang. Kegiatan penyaluran ini, sangat istimewa karena dalam kesempatan ini Rombongan LAZIS-NU disertai Rois Syuriah KH. Nashir Abd. Fattah serta Katib Syuriah KH Wazir Ali dan bendahara PCNU H. Mustajab.

Dalam kesempatan tersebut, KH. Abd Jalal sungguh sangat berterimkasih, karena jama’ahnya yang hampir seluruhnya adalah dari kalangan tidak mampu, mendapat perhatian yang sangat baik dari PCNU Jombang, khususnya dari LAZIS-NU Jombang. Dana bantuan dari LAZIS-NU merupakan salah satu bekal bagi pengembangan dakwah yang terus dirintis oleh KH. Jalal. Sedangkan KH. Wazir Ali yang mewakili PCNU Jombang, menyampaikan, bahwa dana yang diberikan tersebut merupakan dana yang dikumpulkan oleh LAZIS-NU sedikit demi sedikit dari para dermawan. Karena itu KH. Wazir Ali ketika itu juga mengajak seluruh jama’ah untuk berdo’a bagi para dermawan yang telah menyalurkan zakat, infaq dan sodaqohnya kepada LAZIS-NU Jombang, agar diberi rizki yang lapang, selamat dunia akhirat dan selalu mendapat limpahan Rahmat dari Allah SWT. Karena, menurut Kiyai Wazir, do’a dari orang yang terdesak, tidak mampu dan terdholimi sangat mustajabah.

Dana yang diberikan pada saat itu (sesuai permintaan kepada LAZIS-NU) adalah berupa dana sebesar Rp. 2.500.000. Dana tersebut dibagikan sesuai dengan kebutuhan setiap jama’ah. (Mus)


Paling Ramai dan Paling Mengharukan
Sementara itu, kegiatan distribusi juga dilakukan LAZIS-NU Jombang di desa Catakgayam kecamatan Mojowarno Jombang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 23 April 2009 bertempat di TK Muslimat ranting Catakgayam.

Kegiatan distribusi ini merupakan kegiatan distribusi yang paling ramai dan yang paling mengharukan dari beberapa kali kegiatan distribusi yang telah dilakukan oleh LAZIS-NU Jombang. Dikatakan paling ramai karena disamping dihadiri oleh Pengurus Ranting NU Catakgayam, Abd. Mutholib dan H. Fuad, kegiatan ini diikuti sekitar 100-an murid TK tersebut, dimana ketika setiap kali pemberi sambutan mengucapkan salam selalu dijawab oleh seluruh murid dengan suara yang lantang, sampai-sampai tidak ada lagi sisa ruang didalam gedung TK yang berukuran sekitar 12x6 M tersebut yang tidak diisi oleh suara anak-anak. Kalau boleh dikata, telinga sampai-sampai seperti pekak. Tapi ya...anak-anak. Karena itu inilah acara distribusi yang paling ramai dan bising, tapi menyenangkan.

Dan dikatakan paling mengharukan, karena ketika salah satu pengurus Yayasan TK tersebut memberikan sambutan, dijelaskan bahwa salah satu penerima bantuan adalah seorang anak yatim-piatu. Anak tersebut yang bernama Amrullah pada akhir Maret 2009 tertimpa musibah. Jari kelingkingnya terjepit pintu pagar sekolahan. Ketika persitiwa tersebut terjadi, hampir seluruh teman-teman dan ibu-ibu yang ada di sekolah tersebut menjerit karena tidak tega, saking parahnya kelingkingnya. Seketika itu juga Amrul, demiian ia biasa dipanggil dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke RSK Mojowarno. Pada saat perawatan sampai selesai, Amrullah tidak menangis, hanya terdiam. Padahal salah seorang temannya yang main di pintu pagar sekolahan sampai lemas melihat kondisi Amrul. “Amrul sangat kuat dan tabah menghadapi musibah ini, karena sejak kecil dia sudah terbiasa hidup mandiri, tanpa orang tua, hanya kakak perempuannya yang merawat” tegas ibu pengurus TK Muslimat tersebut dengan nada yang cukup mengharukan.

Jari kelingking Amrul yang remuk tidak disambung dengan pencangkokan karena tidak ada biaya. RSUD Dr. Soetomo memperkirakan sekitar 11 juta untuk biaya operasi itu. Karena itu, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan amputasi, agar lukanya tidak merambat. LAZIS-NU Jombang membantu biaya amputasi ini. Sehingga Amrul bisa bermain lagi dengan teman-temannya, dan bisa menikamati masa-masa anaknya.

Disamping melakukan penyaluran untuk pengobatan Amrul, LAZIS-NU Jombang juga memberikan bantuan untuk biaya sekolah bagi 10 murid dan bantuan 6 paket buku di TK tersebut. (Mus)

PC LAZIS NU Blitar Study Banding Ke PC LAZIS NU Jombang
Pada Jum’at (12/06), ada suasana yang berbeda di kantor LAZIS NU Jombang yang terletak di jalan Patimura III No. 04 Jombang, pasalnya pada hari itu kantor LAZIS NU Jombang kedatangan rombongan tamu dari PC LAZIS NU Blitar. Kedatangan rombongan yang berjumlah 7 orang tersebut dalam rangka study banding tentang pengelolaan lembaga zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS).

Dalam kesempatan tersebut, pengurus LAZIS-NU Jombang yang hadir antara lain Gus Sholahul Am Notobuono, SE, Gus Ir. Edy Labib P. dan Muslimin Abdilla. Setelah acara dibuka, kemudian dilakukan perkenalan untuk lebih mengakrabkan. Setelah perkenalan baru kemudian Arif, selaku ketua LAZIS-NU Kab. Blitar memberikan penjelasan tentang maksud kedatangan rombongan dari Blitar ke Jombang. Dia meringkas tiga hal: pertama, tentang bagaimana proses mulai menjalankan LAZIS, kedua apa prinsip-prinsipnya dan ketiga bagaimana menggalang dana. Setelah maksudnya sudah bisa ditangkap, kemudian Muslimin Abdilla, selaku sekretaris LAZIS-NU Jombang memberikan respon dengan bercerita tentang bagaimana proses menjalankan LAZIS-NU di Jombang mulai dari awal hingga saat ini, dan berharap acara ini bisa berjalan santai sambil ngobrol saja.
“Semestinya LAZIS-NU Jombang itu bukan lembaga baru, tetapi sudah ada sejak lama, tetapi belum berjalan. Karena itu, ketika lembaga ini mulai dijalankan, tidak ada sedikitpun dokumen atau panduan dalam menjalankan lembaga” tutur Muslimin dalam memulai pembicaraan. “Ketika itu, ketua LAZIS-NU yang ditunjuk oleh PCNU Jombang, Drs. Anshori Anwar, sempat kelabakan mencari ke beberapa tempat, termasuk ke PWNU Jatim, ke PC lain bahkan ke PWNU Jawa Tengah, tetapi beliau tidak menemukan panduan sedikitpun” lanjutnya.

Akhirnya seluruh calon pengurus LAZIS-NU Jombang, yang ketika itu belum dilantik, bersepakat untuk membuat sendiri panduannya, dengan melakukan perencanaan lembaga. Dalam perencanaan ini dilakukan analisis visi-misi, analisis internal dan eksternal, perumusuan isu strategis, dan pembuatan program serta penyusunan struktur organisasi. Setelah perencanaan selesai dilakukan dibuatlah beberapa sistem lembaga, terutama sistem keuangan dan rumusan tugas, fungsi dan wewenang. Demikian ditambahkan oleh Muslimin Abdilla.

Selanjutnya, Ir. Edy Labib Patriadin, selaku Direktur LAZIS-NU Jombang menambahkan bahwa pencapaian besaran dana yang dikelola oleh LAZIS-NU Jombang bukanlah target utama, meskipun dalam kerangka kerja LAZIS-NU Jombang pencapaian besaran dana juga disebutkan. “Yang lebih penting dalam melakukan pengelolaan LAZIS adalah bagaimana upaya penyadaran masyarakat dalam berzakat terjadi, dan bagaimana pengelola, dalam hal ini seluruh staf dan volunteer LAZIS-NU, memahami dan menjalankan seluruh program dan sistem yang telah disepakati. Karena jika dua hal ini terjadi maka pengembangan LAZIS akan bisa berjalan dengan baik” tambahnya. Dari sini dapat dimengerti jika LAZIS-NU Jombang merupakan organsiasi pembelajaran (learning organization), yang bisa menjadi wahana belajar bagi siapapun tentang bagaimana mengelola ZIS.

“Yang terpenting targetnya adalah masyarakat sadar tentang zakat, seperti yang dikatakan Gus Edy, dan kita mulai dari kita sendiri (ibda’ binafsik), bukan hanya target banyaknya uang, yang lebih utama istiqomah. Namun, kita juga harus punya indikator pencapaian untuk mengukur keberhasialan. Kalau LAZIS-NU Jombang menargetkan dalam 3 tahun bisa menyalurkan dana ZIS sebesar 300 juta rupiah dan target donatur sebanyak 500 orang, karena ini sebagai bahan evaluasi, untuk pembenahan sistem dan program yang lebih baik ke depan” tambah Muslimin Abdilla.

Rombangn PC LAZIS NU Blitar merespon dengan baik atas paparan dari pengurus LAZIS NU Jombang. Kalau di Blitar pengurusnya terdari dari orang-orang yang bekerja di Depag, BKKBN, sebagai kontraktor, dan sebagai pengusaha. Karena itu, masing-masing orang sibuk dengan urusannya masing-masing, akhirnya NU (terutama LAZIS) hanya dapat sisa-sisa waktu dan tenaga. “Dalam setahun ini LAZIS-NU Kab. Blitar masih dalam tahap konsolidasi saja, mungkin setelah study banding ini, dimana kami memperoleh masukan yang cukup banyak dari LAZIS-NU Jombang, kami akan memulai menjalankan dengan beberapa ide yang kami tangkap dari proses perjalanannya LAZIS-NU Jombang, terutama dengan ide membentuk pelaksana dan tenaga volunteer. Karena itu kami juga berharap agar kami selalu bisa sharing dengan LAZIS Jombang” demikian kata Arif.

“Kami berharap seluruh LAZIS-NU di Jatim bahkan di Indonesia bisa berjalan dengan baik agar kita bisa punya partner untuk saling berbagi dalam mengembangkan LAZIS-NU, karena sampai saat ini LAZIS-NU yang betul-betul berjalan dengan baik baru di Jombang. Jika kami diperlukan dan diminta untuk turut membantu pengembangan LAZIS-NU di wilayah-wilayah lain termasuk di Blitar, kami tak segan untuk membantu sebatas kemampuan kita, demi efektifnya organisasi NU dalam memberikan pelayanan bagi warganya atau masyarakat umum” demikian ungkapan penutup dari LAZIS-NU Jombang.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger