Senin, 14 Maret 2011

Penyaluran LAZISNU di Ngaglik Ngusikan

NU Jombang,
Pada tanggal 9 Juni 2008 kemarin, di Musholla Madinatul Ilmi dusun Ngaglik desa Mojodanu kecamatan Ngusikan kegiatan mengaji dilakukan sebagaimana biasanya. Peserta pengajian adalah anak-anak yang berjumlah sekitar 30-an anak. Pengajian al Qur’an dasar tersebut diasuh oleh seorang guru laki-laki dan 3 orang guru perempuan.

Suasana pengajian sedikit terganggu ketika pengurus LAZIS-NU Jombang yang bersama-sama pengurus MWC NU Ngusikan (H. Asfan dan Gus Aril) datang. Santri-santri kecil yang semula serius mengikuti pengajian dibuyarkan konsentrasinya oleh kedatangan pengurus LAZIS NU dan MWC NU Ngusikan. Inilah cara menyambut tamu menurut versi anak-anak. Disamping itu, sambutan juga diberikan oleh pengurus ranting NU Mojodanu.

Di Musholla Madinatul Ilmi tersebut, dimana para santri dusun Ngaglik mengaji, hanya hanya tersedia satu meja pendek, satu papan tulis kapur usang, beberapa mushaf al Qur’an dan beberapa kitab Iqro’. Untuk mengaji, setiap santri bergiliran bergantian kitab Iqro’ dan al Qur’an. Ketika temannya sudah selesai disimak oleh guru, Qur’annya diberikan ke teman selanjutnya, begitu seterusnya. Memang pemandangan yang seharusnya tidak terjadi.

Karena itu, ketika acara sambutan disampaikan oleh pengurus LAZIS-NU Jombang dan MWC NU Ngusikan, dan diberitahukan bahwa LAZIS-NU Jombang akan menyalurkan barang-barang yang menjadi kebutuhan santri di Musholla tersebut serta kebutuhan masyarakat miksin (mustahiq) di desa tersebut, terlihat wajah sumringah anak-anak, dan fakir miskin yang diundang berbaur dengan anak-anak di Musholla tersebut. Inilah saat-saat yang sangat membahagiakan, dimana LAZIS-NU Jombang bisa menjadi penghubung antara masyarakat yang memiliki kelebihan harta dengan saudara-saudara mereka yang belum berkecukupan.

Makna dari penyaluran zakat dan infaq ini bukan sekedar pada bentuk barangnya, seperti yang di katakan H. Asfan dalam sambutan mewakili pengurus MWC NU Ngusikan, tetapi yang lebih penting adalah: inilah bentuk solidaritas dari warga NU khususnya dan Jombang umumnya kepada saudara-saudara mereka warga NU dan Jombang lainnya. Jalinan solidaritas inilah yang bisa memupuk rasa persaudaraan (ukhuwah) untuk kesejahteraan bagi seluruh warga NU atau warga Jombang serta untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Mungkin kitab-kitab Iqro’ dan beberapa mushaf al Qur’an yang salurkan oleh LAZIS-NU tidak begitu berarti bagi kita para donatur. Tetapi bagi anak-anak di dusun Ngaglik, kitab Iqro’ merupakan barang yang sangat berharga dalam keseharian mereka dimana tidak setiap anak bisa memiliki. Sungguh sangat terenyuh ketika mereka dengan bangga bisa mendapatkan kitab Iqro’.

Disamping itu LAZIS-NU Jombang ingin mengembangkan hubungan antara donatur (muzakki dan munfiq) dengan para penerima (musthiq) menjadi hubungan yang tidak sekedar hubungan ekonomis. Donatur sebagai pemberi dan mustahiq sebagai penerima, tetapi lebih dari itu, yaitu hubungan yang lebih emosional antar manusia. Dalam setiap acara penyaluran zakat dan infaq oleh LAZIS-NU selalu disampaikan salam dari para donatur LAZIS-NU kepada penerima (mustahiq). Selalu dimintakan do’a kepada para mustahiq, agar para donatur bisa bekerja dengan baik, murah rizki serta bisa membantu mustahiq untuk keluar dari kemiskinan sehingga bisa sejahtera secara bersama-sama.

Dalam kesempatan ini LAZIS-NU Jombang mennyalurkan (tasharruf) zakat, infaq dan sodaqoh dari para donatur yang selama tiga bulan ini dikumpulkan oleh LAZIS-NU Jombang. Barang yang disalurkan oleh LAZIS-NU Jombang berupa 15 bungkus sembako mustahiq didesa tersebut dan al Qur’an, kitab Iqro’ dan alat-alat peraga untuk pengajian anak-anak di Musholla tersebut. (mus)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger